::Kehilangan:: -Cerpen-

On Sabtu, 15 Januari 2011 1 komentar

Hai, setelah lama nggak nulis, gue kembali nulis sebuah cerita. Ide cerita ini sebenernya udah lama banget, namun baru dapat di wujudkan dalam sebuah cerpen baru sekarang. Terinspirasi dari persahabatan antara Rio, Alvin, Cakka, dan Gabriel. kemudian disusul dengan sebuah lagu dari Bondan Prakoso, lahirlah cerpen ini.



PENGUMUMAN
Diberitahukan kepada seluruh siswa/i SMA Harmoni yang memiliki bakat dalam bermain musik.
Kami dari Selecta Music bekerja sama dengan pihak sekolah akan mengadakan audisi pencarian bakat buat menjadi ikon dari Selecta Music
Kepada siswa/siswi yang berminat bergabung bersama kami, dapat mendaftarkan diri kepada wali kelas masing-masing, dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Merupakan siswa/siswi SMA Harmoni
2. Bisa bermain musik, minimal 1 alat musik
3. Bakat dapat ditampilkan secara individu (solo), ataupun grup (band)
_Terima Kasih_
Selecta Music Record
--------------------------------------------------------------

Demikianlah sekelumit info yang tertempel di majalah dinding sekolahku. Terlintas sebuah ide di kepalaku.
“hmm. Sepertinya menarik nih” kataku dalam hati.

**

“Pagi semuanya.....” sapaku pada sahabat-sahabat ku yang pagi ini sudah lengkap di mejaku

“happy banget lo, yo??” tanya Alvin teman sebangku gue

“Weitzz, sekarang tuh udah 2011 sob. So, setiap hari tuh kita harus happy” balas gue sambil melihat kegiatan sahabatku masing-masing

“serius amat, cak!!! BBM’n sama sapa lo?” tanyaku pada sahabatku yang berambut ala harajuku yang duduk di depanku.

“mau tau aja lo yo” jawabnya tanpa mengalihkan matanya dari layar BBny, sesekali seulas senyum terpeta dibibirnya

“alahh, yo!!! Kaya’ nggak kenal dia aja lo!! pasti nggak jauh-jauh dari Shilla si kodok anak kelas XI itu” jawab Gabriel yang lagi sibuk memilih-milih lagu dari IPodnya

“Enak aja lo manggil dia kodok. Hanya gue yang boleh manggil dia kodok” sambung Cakka.

“Oh ya, sob!! Gue ada info nih” kataku

“apaan???” tanya Gabriel dengan Headset yang masih terpasang ditelinganya

“penting nggak, yo??” lanjut Cakka

“Penting banget sob” jawabku

“awas aja kalo kayak dulu lagi” kata Alvin mengingatkan kita pada eksperimen memasakku seminggu yang lalu

“yee, janji deh!!! Nggak kayak kemaren” kataku sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahku membentuk huruf V

“yaudah buruan” kata gabriel selanjutnya

“Gini, jadi tadi waktu gue berangkat sekolah, setelah menyusuri jalanan ibukota yang padet banget, tapi untungnya gue nggak kena maset dan sampai di parkiran sekolah dengan selamat tanpa kurang satu apapun. Nah, setelah gue turun dari motor dan menyusuri lorong sekolah kita tercinta ini. Nah waktu gue lewat didepan ruang guru, gue ngeliat something,.,,,”

“jadi intinya apa, yo??” potong gabriel cepat

“Ini baru mau masuk ke inti ceritanya, yel” balasku

“Ribet amat idup lo, yo” sambung Cakka yang telah lepas dari BBnya

“Idup gue juga, lanjut nggak nih ceritanya??” tanyaku

“Iya, iya buruan” kata Alvin

“disitu kan ada papan mading tuh, iseng aja gue liat tuh isi mading. Di situ ada info kalo bakal ada audisi pemilihan ikon Selecta Music” jelasku. Untuk sekian detik kita saling terdiam

Kulihat ketiga sahabatku saling berpandangan satu sama lain. Lalu....

“Udah ceritanya????” tanya mereka barengan

“Ya udah, gitu doang” jawabku polos

“terus hubungannya sama kita apa Mario???” tanya Alvin mulai kesel

“ya, kan kita bisa daftar gitu. Kita bikin band. Kita berempat sama Ray adek gue. Kalo menang kan lumayan tuh, bisa terkenal” jelasku lagi

“Iya kalo lolos, klo ntar baru masuk ruang audisi aja udah di suruh keluar lagi gimana?? Yang ada kita malu berat, bro!!!” jawab Cakka

“Yee, gimana mau maju lo, kalo udah pesimis duluan gini. Ayolah, kapan lagi coba” ajakku lagi pada ketiga sahabatku ini

“Gue sih ngikut kalian aja deh, gue mah siap-siap aja” kata Gabriel sambil kembali memasang headset di telinganya

“Siipp, yel. Lo emang sobat terbaik gue. Tinggal lo berdua nih!!! Mau ya, ya, ya” kata ku sambil melihat kearah Alvin dan Cakka. Terlihat Cakka dan Alvin saling berkomunisi lewat tatapan mata. Finally....

“Terserah deh.....” kata mereka barengan

“Naahh, dari tadi geh!!! Sekarang giliran pembagian posisi. Kalo buat drum sih udah pasti diambil si Ray. Tinggal gitar, bass, dan vokal” kataku. Tak ada reaksi dari Alvin, Cakka, atau pun Gabriel

“Woy, lo pada dengerin gue nggak sih???” tanyaku pada ketiganya

“Ya iyalah, yo!!! Kitakan punya kuping” jawab Gabriel

“Jadi gimana, nih???” tanyaku lagi

“Gimana apanya???” tanya Cakka yang telah kembali asik pada BBnya

“ya itu tadi, pembagian posisi. Lo sama Alvin di Gitar mau nggak???” tanya ku

“Lo kan tau, gue Cuma bisa maen gitar doang” kata Cakka, tangannya dengan lincah menari di atas Querty BBnya

“Elo, vin???” tanyaku pada sahabatku yang cuek banget ini dan Cuma dibalas dengan sebuah anggukan kepala

“Elo yel!!! Karena suara gue jauh lebih bagus dari lo, jadi gue aja yang jadi vokalisnya. Lo di bass aja ya” kataku

“nggak pake narsis bisa kan, yo” tanya Gabriel

“Hheee....” aku hanya nyengir menanggapi perkataan Iyel

**

“Raaaayyyy......” panggilku begitu tiba dirumah

“Ada apa sih, yo??? Baru pulang kok udah teriak-teriak nggak jelas gitu??” tanya Mama Manda yang sedang membaca majalah diruang TV

“Ray mana mah??? Dia udah pulang sekolah kan??” tanyaku

“Udah dari tadi!!! Di kamarnya kali” jawab mama

Segera gue menaiki anak tangga menuju kamar adik semata wayang gue di lantai 2, samar-samar aku mendengar suara berisik dari kamar Ray.

“pasti tuh anak lagi latihan. Kebetulan banget” kataku dalam hati

“Ray.....” kataku sambil masuk ke kamarnya

“Bisa nggak sih lo masuk kamar orang ketok pintu dulu” katanya dengan tangan yang memegang stik drum tertahan diudara.

“Kaya lo kalo masuk kamar gue ketok pintu dulu” kata gue sambil merebahkan diri dikasurnya

“tumben lo ke kamar gue. Apaan???” tanyanya sambil memukul-mukul drumnya dalam tempo yang lambat

“Ray, lo mau ikutan nggak??” tanyaku

“Ikutan apa???” tanyanya balik

“Pokoknya lo mau nggak??” kataku

“Aneh lo?? dimana-mana kalo ngajak tuh harus jelas tujuannya. Emang ikutan apa sih, kak???” tanyanya sambil berjalan keluar dari balik mini studionya dan duduk di jendela kamarnya

“Jadi gini, rencananya gue sama anak-anak mau ikut audisi pemilihan ikon Selecta Music. Kita kan mau tampil sebagai grup band. tinggal posisi drummer-nya aja yang masih kosong” jelasku

“Ohh, jadi lo mau minta tolong gue buat jadi drummer kalian???” tanyanya sambil asik memainkan rubik di tangannya

“Cerdas!!!! Lo mau ya, ya!!! Lo kan jago banget tuh maen drumnya” pujiku

“Giliran gini aja lo muji permainan gue. Hmmm, gimana ya!!!!” jawabnya sambil berlagak bak seorang pemikir.

“Udahlah nggak usah kebanyakan mikir. Pokoknya mau nggak mau, lo harus mau jadi drummer kita. Titik!!! Gue ke kamar dulu, gerah di kamar lo” kataku sambil bangkit dan berjalan menuju pintu

“Oke, tapi ntar bayarannya transfer ke rekening gue ya” kata Ray dari dalam kamar

“Gampang, ntar gue bayar kontan” balasku

**

Langit yang mendung mengiringi kepergian seseorang menuju alam keabadian.
Alam seakan ikut berduka mengantarkannya menuju kedamaian.

3 orang pria sedang tertunduk menatap sebuah makam yang masih basah. Berjuta kenangan telah terukir bersama. Tali persaudaraan telah terjalin erat antara mereka dengan sosok yang telah tertidur lelap didalam sana. Sebuah puzzel dalam diri mereka telah di ambil paksa untuk selamanya.

::Flashback On::

Sore itu adalah latihan terakhir sebelum hari audisi diadakan dan kita telah bertekat untuk memenangkan kompetensi itu.

“Guys, gue rasa latihan kita buat hari ini udah cukup. Sekarang mending kita pulang dan istirahat buat minggu depan” kata gue.

“Yupz, lagian badan gue udah capek banget” sambung Iyel sambil meletakkan bass di tempatnya

“Bro, gue duluan ya. Biasa gue ada janji sama ‘my frog’ tercinta’ kata Cakka sambil merapikan gitarnya.

“Oke deh!!! Oh, ya Ray, lo balik sendiri ya” kataku pada Ray yang sedang memasukkan stik drumnya ke tas.

“Emang kenapa???” tanyanya

“Nggak papa, gue masih ada urusan bentar” jawabku

“Ehh, muka lo kok pucet gitu sih kak!!! Lo sakit ya, gue temenin aja deh. Emang lo mau kemana sih, gue anterin” katanya

“Gue nggak pa-pa kok, tenang aja!!! Udah sana lo pulang” kataku

Setelah Ray keluar dari studio pribadiku, tinggallah aku sendiri disini. Tiba-tiba saja badanku lemas. Aku jatuh terduduk. Kepalaku semakin terasa berat, segera aku mencari sesuatu di tasku. Dapat!!! Segera ku minum pil berwarna putih itu. Sedikit membantu, setelah aku merasa lebih baik, perlahan aku membereskan barang-barangku dan memasukkan kedalam tas. Ku raih kunci motor, dan dengan sempoyongan aku berjalan kearah motor setelah memastikan pintu studio sudah kukunci dengan sempurna.

Dijalan, aku tidak dapat berkonsentrasi penuh dengan kondisi jalan. Akhirnya ku putuskan untuk mengendarai motorku dengan kecepatan di bawah rata-rata. Namun, di tikungan terakhir sebelum memasuki kompleks perumahan rumahku, tanpa ku sadari sebuah truk melaju dengan sangat kencang. Sudah terlambat untukku menghindar. Aku merasakan tubuhku melayang diudara. Kemudian orang-orang pada berdatangan buat menolongku. Namun, beberapa detik kemudian, semua menjadi gelap.

::Flashback End::

“Kak, acara dimulai 3 jam lagi” sebuah suara membuat ketiga sahabat tadi kembali mengangkat kepala, dan mengangguk pelan lalu bangkit dan meninggalkan potongan kisah mereka di sana, membiarkannya beristirahat dengan lelap.

**

“Selamat malam semua.....” suara MC terkenal bernama Angel membuka acara malam itu

“Masih semangat kan, Oke. Mari kita sambut peserta kita yang pertama. The CRRAG’ band, beri tepuk tangan yang meriah buat mereka” kata Angel.

“Selamat Malam semua. Malam ini kami akan membawakan sebuah lagu yang kami dedikasikan buat sahabat kami semuanya” ujar Gabriel mengawali permainan kami kemudian disusul alunan gitar dari Alvin dan Cakka, serta pukulan dahsyat Ray pada drumnya

Tak mudah untuk kita
Hadapi perbedaan yang berarti
Tak mudah untuk kita
Lewati rintangan silih berganti

Engkau masih berdiri, kita masih disini
Tunjukkan pada dunia, arti sahabat
Engkau teman sehati, kita teman sejati
Hadapilah dunia, genggam tanganku

Tak mudah untuk kita sadari saling mendengarkan hati
Tak mudah untuk kita pahami berbagi rasa di hati

Engkau masih berdiri, kita masih disini
Tunjukkan pada dunia, arti sahabat
Engkau teman sehati, kita teman sejati
Hadapilah dunia, genggam tanganku

Still Love...
Love...

Kau adalah tempatku membagi kisahku
Kau sempurna.....
Jadi bagian hidupku
Apapun kekuranganmu

“Oke, lagu ke dua dari kita. Lagu ini sepesial kita persembahkan buat sahabat kami yang baru saja pergi meninggalkan kami. Sosok sahabat yang selalu menghadirkan keceriaan diantara kami. Sosok yang selalu menjadi penyemangat disaat kami rapuh. Sosok yang membuat kami sadar tentang arti sahabat dan membuat kami lebih dewasa. Sosok yang seharusnya saat ini berdiri disini dan bernyanyi bersama kita” kata Iyel. Kemudian alunan syahdu dari gitar Alvin mulai terdengar memulai lagu kedua kami.

apa kata yang tepat untuk protes terhadap waktu
rhyme style apa yang pas untuk demo sedih diriku
air mataku sanggup katakan lebih banyak dari pada
pesan yang disampaikan semua kata

yoo yo capital A. N. double much respect fo ya
kau Selalu karyakan beat untuk rima ber-lima
meski jarak terbentang ambisi bukan halangannya
roda dua F1Z menghempas debu bogor jakarta

sahabat terbaik dalam mengejar mimpi
teman terhebatku untuk dapat berdiri
kawan yang tepat untuk sharing hal-hal kecil
kuping yang pas untuk, untuk dengar rima Cypress Hill

masih tergambar jelas alunan takdir
kita lewati malam dengan sebotol beer
bicara, tertawa, bertingkah semaunya
sudah saatnya kau tenang di alam sana

hari-hari yang 'kan ku jalani kini semua 'kan terasa sunyi
walau hampa pasti ku hadapi ku ucapkan slamat jalan

slamat jalan teman, semoga kau tenang
semua canda tawa bayangmu takkan pernah hilang
dalam setiap langkah, kau slalu ada
sampai kini ku tak percaya kau telah tiada

yoo yo mungkin batu nisan pisahkan dunia kita
namun ambisimu kan ku jaga slalu membara
gapailah doa yang slalu kubaca
menemani langkahmu menuju singgasana surga

hari-hari yang 'kan ku jalani kini semua 'kan terasa sunyi
walau hampa pasti ku hadapi ku ucapkan slamat jalan

selamat tinggal tidur yang lelap
mimpi yang indah selamat jalan
selamat tinggal (we love you my brother you’ll always in my heart)
tidur yang lelap (even now and forever we’ll always one blood)
mimpi yang indah (hope God give you heaven, may God be with you)
selamat jalan

kami detik ini tanpa kau seperti minus one
kami hisap king arthur untuk kau kawan
kami minum ini hanya untukmu teman
kau adalah milikNya dan kepadaNyalah kau kembali
sampai bertemu brother di alam sana nanti, rhyme in peace
(Bondan feat Fead2Black_R.I.P)

Terlihat beberapa penonton meneteskan air mata mendengar Gabriel menyanyikan lagu kedua mereka. Tepuk tangan yang meriah mengiri mereka menuruni panggung dan menuju belakan panggung

“Hei, surat dari siapa nih???” tanya Ray saat menemukan sepucuk surat dari dalam tasnya.

“buka aja Ray. Siapa tau ada nama pengirimnya” kata Gabriel

“Kak Rio” kata Ray pelan membuat yang lain terkejut dan segera menghampiri Ray. Mereka pun membaca surat itu bersama-sama

To: Semuanya

Main tebak-tebakan yuk. Kira-kira waktu lo semua nemuin nih surat, gue ada dimana ya??? Ada yang tau???? Yups, jawaban lo semua bener. Gue sekarang lagi ada di surga. Tempatnya indah banget, ngalahin mukanya Shilla yang menurut Cakka paling indah.
Oh ya, gue mau minta maaf sama kalian semua karena gue nggak bisa ikut dalam pentas pertama kita. Tapi gue janji gue bakal liat kalian dari tempat gue sekarang berada.

Gue juga sekalian mau bilang makasih. Mulai dari siapa ya... hmmm.... dari Alvin dulu aja. Buat Alvin thax banget ya udah mau jadi chairmate gue selama hampir 12 tahun. ternyata udah lama banget ya, Vin!!!! #ya iya lah, kan lo sahabat gue dari orok. Heehhee...:D
Terus buat Gabriel. Thanks a lot ya, yel!!! Lo udah mau jadi penasehat sekalius alarm tugas gue. Mungkin kalo nggak ada lo, gue nggak bakal yang namanya ngerjain tugas dari guru. Lo udah gue anggep sebagai kakak gue, yel!!! Thanks banget ya....:)
Buat Cakka, partner gue di basket dan temen debat gue. Kalo latihan yang serius bro!!! Jangan ‘si kodok’ mulu yang lo pikirin. Gue pasti bakalan kangen sparing sama lo. kira-kira di surga ada lapangan basket nggak ya??? nti deh gue buat dulu. Biar nanti kita bisa sparing lagi....:p

As Special to adek gue M. Raynald Prasetya.
Halo adek GoCap ku tersayang. Thank banget ya, lo udah mau jadi partner berantem gue di rumah. Heehhee.. Asal lo tau aja, gue tuh sebenernya sayang banget sama lo, secara lo tuh adek gue satu-satunya. Pesen gue jagain Mama sama Papa ya. Bikin mereka bangga sama prestasi lo. Banyakin belajar, jangan hanya mukul-mukul drum nggak jelas. Oke GoCap.....:)

Daa...Daa.. Semua
Gue mau istirahat dulu.

_Mario Stevano_



Nb: Apus tuh air mata lo rang.
Malu woy, sama gender. Apa kata cewe’-cewe’ kalo ngeliat lo pada mewek gini......:p

Mereka pun segera berlari keluar dan menatap langit malam. Tampak sebuah bintang bersinar sangat terang malam itu. Mereka yakin, bintang itu adalah sahabat mereka yang tengah tersenyum bahagia dari sana. Mereka pun membalas senyum bahagia itu dengan sebuah senyum kehilangan.

“Selamat jalan Mario sahabatku, Kita pasti kangen banget sama lo” Ucap mereka sambil menatap bintang itu.

Mereka berjanji, malam ini untuk terakhir kalinya mereka nangis saat mengenangnya. Karena esok, mereka akan mengenangnya dengan senyuman. Hujan pun turun seiring dengan menetesnya air mata ini.

Read more ...»